MISTERI REZEKI
Pagi itu saya bertekad untuk menjalankan apa yang telah tertunda sekian lama. Begitu lamanya sehingga saya khawatir bahwa saya telah melanggar kewajiban nomor sembilan di Kode Etik DJP. Untungnya, kegiatan pembacaan kode etik tiap pagi hari di kantor saya saat itu belum sampai pada butir ke sembilan itu sehingga saya tidak dijadikan suatu contoh yang salah. Ya, rambut saya sudah tidak rapi lagi. Apalagi dengan mulai jarangnya rambut di kepala saya karena rontok yang berkepanjangan, potensi rambut saya akan merusak pemandangan orang yang melihatnya cukup besar. Saya tidak berani mencukur rambut saya sendiri meskipun sayalah yang selalu mencukur rambut kedua anak saya. Segera saya berangkat dengan sepeda motor yang dulu saya beli murah dari mertua saya (sebenarnya si mau dikasihkan tapi kami memaksa untuk membeli… hehe…nggaya).